
Berhati-hatilah sebelum mengklik sebuah link 'menarik' di Twitter -
bisa saja itu merupakan penipuan (scam). Symantec Security Response
telah mengamati scammer yang memanfaatkan Tweet dengan cara yang sama
seperti mereka memanfaatkan mesin pencari Internet - mereka membuat
Tweet yang berisi kata kunci di dalamnya. Sebagai contoh, Tweet baru yang muncul pada bagian paling atas daftar hasil pencarian untuk Tweet terbaru. Twitter memblokir URL yang dicurigai berbahaya dan menandai URL
dipendekkan yang dicurigai berbahaya. Namun beberapa pengguna mungkin
diarahkan ke situs seperti contoh di bawah saat mengklik link berbahaya
menggunakan smartphone.
Pengguna biasanya diberitahukan bahwa mereka telah melengkapi
pendaftaran untuk sebuah layanan video berbayar dan diminta melakukan
pembayaran. Situs ini menampilkan informasi seperti alamat IP, ID
pelanggan, dan browser yang digunakan untuk mengakses halaman itu untuk
meyakinkan pengguna bahwa pemilik situ tersebut dapat melacak mereka.Pengguna harus waspada bahwa smartphone dapat dengan cepat menjadi berbahaya karena scammer terus menyesuaikan diri dengan berkembangnya popularitas penggunaan perangkat mobile dan mengembangkan strategi di platform mobile.
Meski kejadian Tweet yang disebutkan telah dimatikan, Symantec menyarankan pengguna untuk memperlakukan apapun yang mereka lihat mencurigakan di smartphone mereka dengan cara yang sama seperti yang mereka lakukan saat menggunakan komputer.
Symantec juga mengkonfirmasi bahwa jumlah komputer yang terinfeksi oleh malware Flashback mulai menurun, dengan kurang lebih 270,000 mesin masih terinfeksi dari 600,000 yang dilaporkan, dan sebagian besar infeksi yang tersisa berada di Amerika Utara, Autralia dan Inggris.
sumber : TRIBUNNEWS.COM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar